JAKARTA - Mabes Polri mempertimbangkan Sultan Haikal M Aziansyah alias Sultan Ekel alias Emre (19 th), remaja lulusan SMP peretas 4.600 situs, menjadi tenaga ahli penanganan kejahatan siber.
Tapi, itu dilakukan setelah Haikal menyelesaikan proses pidana kasusnya terkait pembobolan akun Situs tiket.com bernilai Rp 4,1 miliar.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/4/2017).
Menurut Martinus, selama ini pihaknya melakukan komunikasi dan perangkulan terhadap para peretas atau hacker.
Namun, karena saat ini Haikal terlibat pelanggaran hukum kejahatan siber, pihaknya lebih dulu mengedepankan proses pidana kasusnya.
"Dia (Haikal) harus dihukum dulu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," kata Martinus.
"Baru setelah itu kami, pihak kepolisan bisa melakukan komunikasi katakanlah untuk merekrut sebagai ahli dalam membantu penegakan hukum. Tapi, itu setelah dia menjalani hukuman. Tidak hanya dia, hacker-hacker mana pun," katanya.
Baca juga:
MENGEJUTKAN RASA IKAN LELE RAKSASA INI SETELAH DIMAKAN????
MENGEJUTKAN??? PRIA INI BERHASIL MENANGKAP IKAN LELE TERBESAR DIDUNIA??
Isi Rekening Hacker yang Bobol 4.600 Situs Mencengangkan
Penyidik Bareskrim Polri mulai melakukan penelusuran aset (asset tracing) hasil kejahatan kelompok remaja peretas pimpinan Haikal (19) yang membobol 4.600 situs.
Haikal dan tiga anak buahnya yang juga remaja ditangkap karena membobol akun Situs jual-beli tiket online, tiket.com, hingga rugi Rp 4,1 miliar dan Citilink Indonesia rugi Rp 2 miliar.
Demikian disampaikan Kanit III Subdit I Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi, Rabu (5/4/2017).
"Sejauh ini, belum ada tersangka lain. Yang paling pokok atau otak pelaku utamanya dia (Haikal,-red) sudah tertangkap," ujar Idam kepada Tribunnews.com.
"Sekarang kami sedang melakukan asset tracing karena mereka kenakan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang)," ujarnya.
Baca juga:
KISAH MISTIS WISATA AIR TERJUN DICURUG
WOW!!!! WARGA TEMUKAN MAKHLUK ANEH INI DISAWAH??
Menurut Idam, pihaknya juga mengenakan undang-undang tentang pencucian uang karena mereka diduga menyamarkan hasil kejahatannya dengan membelikan sejumlah aset.
Dan sejauh ini, pihaknya baru menemukan dan menyita barang bukti aset berupa buku tabungan berisi saldo Rp 212 juta, rumah tempat penangkapan di Balikpapan yang dibeli tersangka MKU, dan satu unit motor.
Dalam pemeriksaan, Haikal mengaku hanya sedikit menerima bagian dari penjualan tiket yang diperolehnya dari meretas akun tiket.com.
Ia mengaku membeli dua unit motor dan selebihnya dibagi-bagi ke kelompoknya.
Namun, hasil penelusuran tim Siber Bareskrim, diketahui Haikal sudah lebih tiga rumah ditempatinya selama pelarian.
"Dia ngakunya kebagian sedikit. Kalau yang beli rumah itu tersangka MKU. Tapi, kami tetap asset tracing, karena pengakuan mereka belum tentu benar," ujar Idam.
Menurutnya, perlu waktu beberapa minggu untuk menelusuri aset hasil suatu kejahatan.
Sebab, ada sejumlah perizinan lembaga yang harus dipenuhi.
"Asset tracing bisa sampai sebulan karena harus koordinasi dan perizinan. Dan izin enggak bisa begitu saja langsung keluar, saya bolak-balik seminggu. Jadi, kira-kira dua bulan lagi perkara ini bisa dilimpahkan ke jaksa," tukasnya.
Haikal yang merupakan warga Jakarta ditangkap petugas Siber Bareskrim Polri di rumah orangtuanya, perumahan Pesona Gintung Residen, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Kamis, 30 Maret 2017.
Sementara, tiga anak buahnya ditangkap petugas di sebuah rumah di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 28 Maret 2017.
Ketiga anak buah Haikal juga terbilang masih muda dan hanya lulusan SMA. Ketiganya adalah MKU (19), AI (19), dan NTM (27).
Kelompok peretas atau Hacker berusia remaja pimpinan Haikal alias SH (19 th) ini berhasil membobol akun Situs jual beli tiket online tiket.com pada server Citilink.
Pihak tiket.com, PT Global Network, melapor ke Bareskrim, akun situsnya pada server Citilink Indonesia dibobol pada 11 hingga 27 Oktober 2016.
Pelaku mengambil jatah atau kuota tiket pesawat pada server tersebut hingga mengalami kerugian Rp 4.124.000.982.
Pihak Citilink juga mengalami kerugian sebesar Rp 1.973.784.434 karena ada sejumlah orang yang membeli tiket dari sindikat peretas tersebut melakukan pembatalan dan refund.
Setelah tertangkap, tiga anak buah Haikal mengaku hanya berperan sebagai penjual melalui akun Facebook dan Haikal yang telah meretas akun Situs tiket.com.
Harga tiket yang dijual didiskon 30 sampai 40 persen agar cepat terjual.
Dari penjualan tiket pesawat tersebut, mereka mendapatkan uang sekitar Rp 1 miliar.
Uang tersebut dibagi dua dengan komposisi 50 persen untuk Haikal selaku peretas akun dan password Situs tiket.com dan 50 persen untuk tiga anak buahnya selaku pemasar tiket.
Haikal dan tiga anak buahnya dijerat Pasal 46 ayat 1, 2 dan 3 juncto Pasal 30 ayat 1, 2, dan 3 dan/atau Pasal 51 ayat 1 dan 2 juncto Pasal 35 dan/atau Pasal 36 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan/atau Pasal 363 KUHP.
Keempatnya juga dijerat Pasal 3, 5 dan 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Sebab, mereka diduga menyamarkan hasil kejahatannya dengan membelikan sejumlah aset.
Baca juga:
BAYI YANG DIANGGAP TITISAN DEWA???
WOW!!! AKSI BALITA MENBONCENG AYAHNYA PAKE MOTOR MOGE
HACKER REMAJA LULUSAN SMP INI , BAKAL DIREKRUT MABES POLRI JADI...
4/
5
Oleh
teguh