Jumat, 18 Desember 2015 13:29
www.lipstickalley.com
Foto Ilustrasi
IRLANDIA, Dudunberita - Tragedi mengenaskan ini mungkin tak pernah terpikirkan oleh Alan Parke saat sedang asyik dengan kekasihnya, Clarissa Cairns, 22 tahun. Tapi itulah yang terjadi.
"Saya tidak pernah mengalami rasa sakit seperti itu," kata Parke kepada Irish Mirror, seperti dikutip laman Metro.co.uk.
Parke lantas menjelaskan bagaimana dia akhirnya melompat kesakitan setelah kejantanan-nya patah di rumahnya di County Donegal, Irlandia.
"Kami hanya berhubungan seks. Aku di bawah, Clarissa di atas, Tiba-tiba aku mendengar ada sesuatu yang berderak. Rasa sakit seperti ini benar-benar menyiksa," kata Parke.
Kekasihnya buru-buru membawa Parke ke Letterkenny General Hospital.
Namun Parke segera dipindahkan ke rumah sakit di Galway, seperti dilaporkan Irish Mirror.
Parke ditangani unit gawat darurat untuk dioperasi.
Parke lantas menjelaskan bagaimana dia akhirnya melompat kesakitan setelah kejantanan-nya patah di rumahnya di County Donegal, Irlandia.
"Kami hanya berhubungan seks. Aku di bawah, Clarissa di atas, Tiba-tiba aku mendengar ada sesuatu yang berderak. Rasa sakit seperti ini benar-benar menyiksa," kata Parke.
Namun Parke segera dipindahkan ke rumah sakit di Galway, seperti dilaporkan Irish Mirror.
Parke ditangani unit gawat darurat untuk dioperasi.
"Para doktor di Letterkenny menyatakan kejadian ini baru pertama kali mereka saksikan," tutur Parke.
Parke menambahkan, Dokter di Letterkenny mengirimkan aku ke Galway.
"Di sanalah aku bilang organ vitalku patah. Tak ada tulang sebenarnya di sana, tapi aku masih berkukuh mengatakan organ vitalku patah. Darah membanjir di mana-mana. Aku tak mampu mengendalikannya," ucap Parke.
Anehnya, urusan organ vital patah itu bukan bagian terburuknya.
Parke mengaku merasa terhina lantaran harus menginap di rumah sakit dengan organ vital terlilit gips.
Ejekan dari pasien dan keluarga pasien di rumah sakit nyaris sama menyiksanya dengan penderitaan fisik yang dia rasakan.
"Ada pasien yang menertawaiku," kata Parke
Parke menambahkan, Dokter di Letterkenny mengirimkan aku ke Galway.
"Di sanalah aku bilang organ vitalku patah. Tak ada tulang sebenarnya di sana, tapi aku masih berkukuh mengatakan organ vitalku patah. Darah membanjir di mana-mana. Aku tak mampu mengendalikannya," ucap Parke.
Anehnya, urusan organ vital patah itu bukan bagian terburuknya.
Ejekan dari pasien dan keluarga pasien di rumah sakit nyaris sama menyiksanya dengan penderitaan fisik yang dia rasakan.
"Ada pasien yang menertawaiku," kata Parke
Tiga bulan setelah kejadian itu, kata Alan, organ vitalnya baru sembuh setelah terpaksa berhenti sementara dari pekerjaan selama delapan pekan.
"Saya cuti selama delapan minggu, di tempat tidur sepanjang waktu, dan darah terus saja mengalir," kata Parke.
Parke berujar, dalam dua pekan pertama, dia harus memanggil ambulan tujuh kali karena tidak bisa mengendalikan pendarahan terus-menerus pada organ vitalnya.
Pacarnya, Clarissa, menyatakan tetangga sebelah rumahnya mendengar Alan menangis kesakitan.
Para tetangga mengatakan dia memekik seperti bayi ketika itu terjadi. (*)
"Saya cuti selama delapan minggu, di tempat tidur sepanjang waktu, dan darah terus saja mengalir," kata Parke.
Parke berujar, dalam dua pekan pertama, dia harus memanggil ambulan tujuh kali karena tidak bisa mengendalikan pendarahan terus-menerus pada organ vitalnya.
Pacarnya, Clarissa, menyatakan tetangga sebelah rumahnya mendengar Alan menangis kesakitan.
Para tetangga mengatakan dia memekik seperti bayi ketika itu terjadi. (*)
Kasian Banget dehh, Pria Ini Nangis Kesakitan Gara-gara 'Anunya' Patah Ketika Berhubungan
4/
5
Oleh
teguh